Selasa, Desember 31, 2019

Brand New Day ❣️

A Year is like a blink of an eye? Right?

Rasanya baru kemaren day 01 dari 365 hari di tahun 2018, ga nyangka ya for more few hours tahun 2020 bakalan say Hi to all of us 🙋.

Alhamdulillah, Allah masih berikan nikmat sehat untuk kita dan keluarga. Alhamdulillah kita masih dikelilingi orang-orang tersayang disekitar kita. Alhamdulillah Allah masih cukupkan rezeki dan waktu kita untuk berkumpul dengan keluarga. Semoga di tahun-tahun berikutnya hal-hal baik akan selalu Allah berikan untuk kita semua 💛

Btw, ini adalah tulisan yang berisi sedikit pengharapan pertama kali di blog ini lagi semenjak ga nulis dari tahun 2016. Well, pas diliat lagi kok upset ya, semacam nyesel kenapa sih ga rajin dikit buat nulis di blog ini, throw all stories jadi someday in the future when I look up myself backwards, I know this blog will tell me how lame I am in adressing this life ups and downs. Tapi ya sudahlah ya, better kita mulai lagi dari nol. I owe many stories between 2017 till 2019, mulai dari I nikah, brojol, punya anak, jadi working mom, resign dan sekarang jadi full time Mom. Waaaaw.. ga kebayang pengen banyak bercerita soal hidup yang penuh liku-liku ini di blog ini cuma yaa well, I'll catch up into that later. Kita pelan-pelan dulu, mengurai cerita demi cerita, menjadikannya indah untuk dikenang dan di baca. We'll see. Apakah akan konsisten nulis lagi di 2020 (resolusi jiahahah 🙈).

For the last, I just want to say thank you so much for My SELF for doing a great job, survivee into this long-tired but happy journey. You are amazing and you are the best, I love YOU even more, please be true and kind to yourself ❣️



Kamis, April 14, 2016

Selamat Datang 25



Everything is changing. Kalimat ini yang rasanya paling pas untuk mewakili semua perasaan ketika kali pertama saya menghirup udara pagi di Sabtu, 9 April 2016 ini. Alih-alih bersemangat menyambut umur baru, saya justru lebih merasa ‘ngambang’. 


“Gila… Udah 25 aja ya”


Kalimat inilah yang pertama kali terucap di pagi itu. Masih dengan bantal menempel di pipi, saya mengawang ke beberapa dimensi masa lampau dan masa depan yang lalu-lalang muncul, silih berganti dan pergi.  Sialnya semua bayangan itu tidak serta merta berhasil membuat saya bersemangat. Sudah hampir 10 menit bermain dalam fikiran entah berantah tadi, saya pun memutuskan untuk beranjak dari kasur dan berusaha meraih ponsel yang berada tidak jauh dari jangkauan. Layar menyala,  seketika sinarnya masih menunjukkan pukul 04.30 pagi. Untuk ukuran saya yang saat itu memperoleh ‘cuti’ sholat tepat pada hari libur kerja, hari ini adalah hari terpagi untuk saya membuka mata.
Seketika saya mendapati ada beberapa notifikasi yang masuk ke dalam ponsel, ada beberapa sahabat lama yang berbaik hati mengirimkan ucapan selamat ulang tahun lengkap dengan doa yang menyertai ucapan tersebut. Saya bahagia membacanya pagi ini dan juga bahagia membaca ucapan lainnya sepanjang hari. Saya ingat bahwa kejadian ini pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, tapi yang membedakannya adalah perasaan dan reaksi saya.  


I felt so much happy that day. Indeed.

Saya menyadari banyak sekali hal yang harus saya syukuri dengan sepenuh hati di 25 ini. Udara, air, keluarga, orang terkasih, teman, kesehatan dan tentu banyak hal lainnya yang membuat saya melewati hari ini  dengan penuh syukur. Tuhan beri banyak sekali pintu keberkahan, rezeki, kesehatan, keluarga baru, pengalaman baru dan banyak sekali cinta di 24 tahun saya sebelumnya. Saya merasa kecil bilamana rasa ketidakpuasan menjadi raja atas rasa syukur yang saya miliki. Tuhan anugerahkan saya waktu untuk bahagia, udara untuk bernafas, keluarga tempat berlindung, sahabat tempat berbagi dan teman tempat menghapus lara. Orang asing menjadi teman, teman menjadi suadara, saudara menjadi keluarga dan keluarga pada akhirnya menjadi pintu suka dan duka serta tangis dan tawa.

I felt so much sad that day. Indeed.

Saya menyadari banyak sekali yang terlewatkan untuk dilakukan, dikejar dan diperjuangkan di 24 tahun saya sebelumnya. Saya menyia-nyiakan banyak waktu, tenaga, hati dan fikiran dalam banyak hal yang sia-sia. Saya menyadari beberapa hal yang seharusnya disadari bertahun-tahun yang lalu. Saya menyadari bahwa tidak banyak perubahan yang saya lakukan, baik dari pola pikir, sikap dan karakter. Setiap tahunnya saya selalu membuat daftar panjang tentang apa yang harus saya capai ditahun berikutnya, tapi teramat sayang manakala tidak lebih dari setengah daftar tersebut yang bisa di checklist kolomnya. Sedih memang, sedih karena Allah masih berbaik hati menganugerahkan umur namun saya tidak banyak bermanfaat bagi keluarga dan sesama ketika menghabiskannya. Sedih karena Allah menyediakan segalanya namun saya tidak mampu bersyukur dengan sebaik-baik cara. Sedih karena Allah melimpahkan banyak cinta namun saya tidak mampu memberi kasih dalam cinta kepadaNya. Sedih karena Allah sungguh-sungguh mengajarkan saya banyak hal melalui mata, telinga, mulut, wajah dan tangan disekitar saya namun saya hanya mampu mengalaminya tanpa benar-benar mengilhaminya.

Semoga Allah yang Maha mengerti, mengerti bahwa perasaan ini berada diantara sedih dan bahagia. Terima Kasih Allah, terimakasih untuk semua orang yang ada di hidup saya.







Selamat Datang 25


Rabu, Maret 02, 2016

Dear Future “Me”



This time, I am just the ordinary girl from a small town, I am a big dreamer but also have a big fear to dream it. But nothing to give me up on these dreams, because I am super woman .

I was born from a low family and the 5th from 5 children. I am  really a big FAN of my Mom and badly want to bring her to Mecca. I was a literature student and really want to have a big library in my own future home. I really want to design my future home to be similar with Nobita’s home, but of course with one floor for my own. This room will be fulfilled by my own clothes, very big mirrors, chewing machine, my own wardrobe and sure, all of my own designs and accessories. I also want to design the wall by picture of my Mom, my family and me with my own 'future' family. I want to paint it with variation of colors with cute sticker as well. My entire floor is made from wood in order to make it smells good. My Mom’s room will full of flowers and full of clothes I designed. My mom will be the super beautiful mom in her age. Her activities are only busying to go to pengajian, serving the less fortunate ones, and taking care of her grandson and granddaughter. I will let her spent the rest of her day with full of joy and happiness. I want it all to be true and when I re-read this blog again, maybe for 10 years ahead, I will be happy for wishing this already happen for real. 

With love, -present- Me

Rabu, Desember 23, 2015

December 22th, 2015



Happy Mother’s Day for all of great Moms all over this universe!

For real I forgot about this December 22th is a mother’s day. I saw one of my office mates this morning which a Mom of two brought a red rose and I directly asked her what’s the occasion.
“it’s Mother’s Day, she said cheerfully”
By looking for her expression, I would be easily predicted that she was so much happy and happily celebrated this day. Maybe the celebration was no longer like ‘a huge celebration’ for her only as a Mom, but I smelt something like thousand of prides for being a Mom depicted in her face and I could show it clearly. It was a small thing actually but it affected me in unspeakable way.

I saw lot of friends of mine did the same thing to express their feeling about their Mom as well. They posted a picture together with their Mom where some of them are the  ‘local emigrant’ that far away from their Mom, it seemed like I could feel what were they feel in this very short time.

Since I didn’t call my Ibu yet, I was starting to pick up my phone and was trying to arrange bold and golden words to show her how great and precious she is for me. I want to tell her lots of praises and  prayers so that she can feel the euphoria as I felt this morning. In fact, I only texted her a I used to do in my routine with additional words “Selamat Hari Ibu untuk Ibu”. More than 10 minutes I waited for she texted me back but she didn’t. During this moment of glory to wait for her to reply me, lots of moments with my Ibu suddenly hit me and it made me recognize how far I am just now from her. The fact that I am one of daughters that far away from the mother’s  hug in this universe, I want to yell out loud that I am missing her so much and I couldn’t imagine who I am just know without her beside me. I couldn’t expect myself to write down all of her greatness because I would never possible to do that. I know for sure that being a Mom, a super great  Mom is uneasy. This day made me re-realize how ignorance I am to always let my Ibu feel sad because of me, feel worry and attention less because of me. This day made me understand about the importance of being a great Mom, because the love of Mom will always remain in her children’s heart and always be a call for coming home no matter how far you go, just like what my Ibu does full day and full time in her life. I love you beyond words, Ibu.

Selasa, September 22, 2015

Pantai Setokok



Gimana ga cinta ama KEPRI?



Tinggal di wilayah yang dikelilingi pulau, bikin orang yang cinta pantai, pasir dan laut setengah mati macam saya ini berasa dimanjain banget dengan pemandangan alamnya. Pokoknya Kepri dijamin jadi surganya para pecinta alam, baik darat ataupun laut. 

Di postingan ini, saya hanya akan membahas salah satu pantai yang ada Batam. Posisi pantai ini sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya berlokasi 1 KM setelah jembatan 3 Barelang. Tinggal berbelok ke kanan, mengikuti jalan kecil yang beraspal, berkelok-kelok sedikit, ya kira-kira 2 KM sampai masuk ke lokasi pantainya. Karena ini pertama kalinya saya berkunjung ke pantai ini, yang terlintas dipikiran saya adalah bahwa pantai ini memiliki potensi untuk menjadi daerah tujuan favorit namun sayang pengelolaannya belum terlalu baik. Semoga deh beberapa tahun kedepan bisa berkembang dan jadi tujuan wisata yang menjual buat Batam.

Pasir di pantai ini jernih, lumayan untuk memanjakan mata sejenak. Karena cuaca yang juga mendukung, jadilah pantai ini jadi eksotis disaat menjelang sunset. It was a nice experience for real untuk saya bisa bertemu dengan pantai baru lagi selama saya dibatam. Mungkin tidak semua pantai saya tuliskan didalam blog ini, biar ntar nyicil deh diceritain soal pantai-pantai yang pernah saya kunjungi.. mumpung masih domisili Batam.. hehehe

Ini beberapa foto-foto saya dari trip kemaren, selamat berkunjung -->






What My Mom Taught Me about Life